Lovely Gaze. Anindityas Rahmalia Putri

large

Anin

Anin

Wildfox Couture crop top
$120 – harrods.com

Pencil skirt
$19 – desireclothing.co.uk

bestfriend

Header

Header

Minhyuk
lovelyminhyuk.wordpress.com

Untitled

Kang Min Hyuk

Kang Min Hyuk

Minhyuk

Minhyuk’s Anae

Minhyuk's Anae

Arrow
polyvore.com

Minhyuk’s Anae

Minhyuk's Anae

Arrow
polyvore.com

My Second FanFiction : When Fate Brings You Back

 

 

 

Title : When Fate Brings You Back

Author : Minhyuk’s anae (Anindityas R. Putri)

Rating : T

Genre : Romance

Length : Oneshoot

Main Cast :

–       –  Kang Minhyuk

–        – Juniel as Choi Jun Hee

Other Cast :

–       –  IU as Lee Ji Eun

–       –  Kang Sa Rang (OCs)

–        – Other cast

 

—————————————————————–****———————————————-

Jun Hee’s POV

 

Aku memperhatikan Minhyuk terus-terusan. Menghafal garis wajahnya agar aku tak pernah melupakannya. Aku berdeham kecil dan kutarik nafasku dalam,

“ Kapan kau berangkat?” Tanyaku dan mencoba tak menatapnya. Aku takut menangis.

“ Nanti malam, Jun Hee.” Jawabnya jelas.

“ Oh.” Ucapku singkat dan bangkit dari tempat duduk dan berjalan entah kemana. Hanya menuruti instingku dan akhirnya duduk di sebelah sahabatku, Ji Eun.

“ Nanti malam dia berangkat ke Amerika, Eun-ah.” Ujarku pada Ji Eun. Ji Eun menatapku,

“ Aku yakin jika kalian berjodoh kalian pasti bertemu lagi, Jun Hee.” Ucap Ji Eun mengelus punggungku—berusaha menenangkanku—pelan.

“ I know.” Jawabku. Mataku memanas lagi, air mataku mendesak keluar namun lagi-lagi ku tahan.

‘Uljima, Jun Hee. Disini banyak orang.’ Ucapku dalam hati.

Hari ini adalah hari perpisahan SMU termasuk perpisahanku dengan seorang namja yang cukup dekat denganku—walaupun kami hanya berteman biasa—yang selalu ku nantikan kurang lebih sudah 2 tahun, namja yang membuatku mengerti akan cinta, namja yang kupikir adalah seorang cinta pertamaku.

Minhyuk—namja itu—dia akan pergi ke Amerika untuk melanjutkan kuliahnya dan dia pernah berkata padaku, Entahlah, Jun Hee. Aku tak tahu kapan aku akan kembali ke Korea. Itu yang membuatku sedih berkepanjangan. Pikiranku adalah bagaimana jika aku terus mengharapkannya sedangkan dia tak pernah kembali? Bagaimana jika aku masih mencintainya? Bagaimana jika aku tak pernah bertemu kembali padanya?

***

Akhirnya air mataku keluar juga. Di kamarku aku menangis. Aku menyesal. Menyesal karena pada akhirnya aku tak mengungkapkannya. Ya, mengungkapkan perasaan ini, menyatakan bahwa aku mencintainya.

Aku akan berusaha melupakannya. Ya, Minhyuk bukan satu-satunya namja di dunia ini. Lagipula, aku takut penungguanku sia-sia.

***

6 Tahun Kemudian

 

Aku menyesap cappucinnoku pelan. Entahlah sudah kurang lebih seminggu ini aku terbayang-bayang oleh Minhyuk. Ya, aku belum melupakannya. Sedikitpun belum. Rasaku masih sama seperti 8 tahun lalu. Aku mencoba mengingat wajahnya dan….

“ Yak! Jangan melamun terus!” Ji Eun datang dan membuyarkan lamunanku. Aku menghela nafas.

“ Sudah jam berapa eo? Kau telat setengah jam.” Omelku sambil menunjuk-nunjuk jam tanganku. Ji eun hanya tersenyum.

“ Mianhae hehehe macet.” Jawab Ji Eun.

Hari ini aku dan Ji Eun berencana cari gaun untuk reuni SMU. Lebih tepatnya gaun untuk Ji Eun.

“ Wae? Kau masih memikirkannya? Masih menunggunya?” Tanya Ji Eun. Aku mengangguk.

“ Aku masih menunggunya, Eun-ah. Apakah dia akan datang pada reuni besok?”

“ Molla.” Jawab Ji Eun. “ Ku harap dia datang dan memberikanmu sedikit kepastian.” Lanjut Ji Eun.

“ Kepastian? Maksudmu?” Tanyaku.

“ Ya, kepastian apakah dia mencintaimu juga atau tidak. Kepastian yang membuatmu bisa membuka hati dengan namja lain.” Jawab Ji Eun.

Aku tertawa kecil. “ Kalau aku sudah lelah menunggunya, baru aku akan membuka hati untuk namja lain, Ji Eun.”

“ Ku rasa kalau kalian bertemu lagi, kalian memang berjodoh.” Ucap Ji Eun.

“ Amin!” Jawabku bersemangat.

***

“ Aku akan mencoba gaun ini dulu ya, Jun Hee. Chakkaman!” Ucap Ji Eun.

“ Ne.” Jawabku yang masih sibuk memilah-milah gaun lain, siapa tahu ada yang cocok.

Brukkkk

“ Jeoseomhamnida..” Ujar namja yang menabrakku tadi.

“ Aa gwenchanhayo.” Jawabku menundukkan badanku. Aku menoleh padanya..ku rasa aku mengenal namja ini.

“ Jun Hee? Neo Choi Jun Hee eo?” Tanyanya. Aku mengangguk dan menyadari sebuah suara yang tidak asing di telingaku..

“ Masih ingat aku?” Tanyanya lagi sambil tersenyum. Senyumnya! Minhyuk…..

“ Kang Min Hyuk?” Tanyaku lagi. Ia tersenyum.

“ Syukurlah kau masih mengingatku. Sedang apa kau disini?” Tanyanya. Aku tercengang. Namja yang ku rindukan itu yang selalu ku nanti itu..dia datang..kami bertemu kembali…

“ Aku sedang…..”

“OPPA!” Teriak seorang yeoja menghampiri Minhyuk dan membuatku tak melanjutkan kata-kataku.

“ Waeyo, Sa Rang? Kau sudah selesai?” Tanya Minhyuk.

“ Ya..kajja! kita pulang!” Jawab yeoja itu. Siapa dia? Memanggil Minhyuk dengan sebutan ‘oppa’ membuat hatiku panas. Apakah yeoja itu yeojachingu Minhyuk?

“ Aa Jun Hee aku pergi duluan. Apakah besok kau datang?” Tanya Minhyuk.

“ Ah, ye. Sepertinya aku datang, Hyuk-ah.” Jawabku membalas senyumnya.

“ Aa annyeong!” Sapa Minhyuk menundukkan tubuhnya dan pergi.

Aku memandang punggungnya yang lama kelamaan hilang diantara kerumunan pengunjung Mall. Menghela nafasku berat. Aku senang kami bertemu walaupun hanya sebentar tapi aku sudah sangat bersyukur. Namun hatiku bertanya kecil, siapa yeoja itu?

“ Kau sudah menemukan gaunnya? Ku rasa aku pilih gaun yang ini saja.” Ucap Ji Eun yang datang.

“ Belum. Kurasa aku tak usah beli gaun lagi.” Jawabku.

“ Neo..waeyo? Gwenchanha?” Tanya Ji Eun yang mungkin menyadari perubahan raut wajahku.

“ Tadi ada Minhyuk…” Jawabku pelan.

“ Mwoya?! Apakah dia menyapamu?” Tanya Ji Eun lagi.

“ Ya, dia menyapaku. Kami bicara sebentar kemudian seorang yeoja menghampiri kami dan memanggil Minhyuk dengan sebutan oppa .” Jawabku.

“ Kau cemburu?” Tanya Ji Eun.

“ Molla. Aku hanya bertanya-tanya siapa yeoja itu. Dia seperti orang yang sudah begitu dekat dengan Minhyuk.” Jawabku.

“ Mungkin itu yeodongsaengnya.” Ujar Ji Eun.

“ Minhyuk tak punya yeodongsaeng. Dia anak tunggal.” Sergahku.

“ Apakah dia datang besok?” Tanya Ji Eun.

“ Mungkin.” Jawabku. “ Sudah Ji Eun ayo kita ke kasir dan bayar gaunmu.” Lanjutku dan mulai menampakkan wajah ceriaku yang pura-pura itu walaupun kurasa Ji Eun tahu bahwa aku sedih.

***

Mengapa aku harus dipertemukan Minhyuk jika Minhyuk sudah punya yeojachingu? Apakah itu artinya aku harus melupakannya? Itukah kepastian selama 8 tahun ini….

***

Minhyuk’s POV

Hari ini aku bertemu Jun Hee. Ya, Choi Jun Hee teman SMU-ku. Dia semakin cantik ku rasa. Andai saja si Sa Rang tak menggangguku! Ku rasa aku akan bisa mengobrol lebih banyak bersama Jun Hee.

“ Tadi dia siapa oppa?” Tanya Sarang.

“ Dia Jun Hee. Teman SMU-ku. Wae?”

“ Ani…aku hanya merasa oppa senang sekali setelah bertemu dia.” Ujar Sa Rang.

“ Aku sudah tak bertemu dengannya selama 6 tahun, Sa Rang. Dia cinta pertamaku.” Ujarku.

“ Mwo? Cinta pertama? Aaaa ceritakan tentang kau dan dia, oppa!” Pinta Sa Rang semangat.

Ya, adik sepupuku ini memang agak gila dengan cerita cinta pertama-____- ku rasa aku salah bicara padanya.

“ Shireo! Itu rahasiaku!”

“ Oppa!!!!!!!”

“ Ok ok, aku ceritakan! Tapi kau diam,eo?! Jangan banyak bicara! Ara?” Ujarku. Sa Rang mengangguk.

“ Dia Choi Jun Hee, aku sekelas dengan dia saat kelas 11 dan 12. Aku pertama bertemu dengannya ketika aku pindah ke Seoul dulu. Dia memperhatikanku seperti ada yang aneh pada diriku, aku berusaha senyum padanya dan dia membalas senyumku!!!!”

“ Sebahagiakah oppa dibalas senyumnya dengan seorang yeoja?” Tanya Sa Rang memotong pembicaraanku. Aku menghela nafas.

“ Sudah kubilang jangan potong pembicaraanku! Kalau kau bicara lagi aku tak mau cerita!” Bentakku.

“ Mianhae oppa…lanjutkan! Lanjutkan!”

“ Ok. Setelah itu aku mulai menyukainya. Tapi kurasa dia tak merasakan yang sama sepertiku. Dia terkesan cuek padaku, beda dengan namja lain. Apakah dia membenciku? Tanyaku dalam hati. Sampai akhirnya appa menyuruhku ke Amerika dan perasaanku padanya masih sangat sama. 1 hari sebelum kepergianku, aku ingin menyatakan cintaku padanya namun aku sangat sulit menemuinya. Aku hanya sempat bicara bahwa aku akan berangkat malam ini lalu dia pergi menjauh dariku. Tadi aku bertemu padanya, tapi kau menggangguku!” Ceritaku panjang.

“ Mianhae oppa….apakah kau masih mencintainya?” Tanya Sa Rang. Aku mengangguk bersemangat.

“ Segera katakan oppa! Siapa tahu dia punya rasa yang sama seperti oppa. Oppa akan menyesal seumur hidup jika oppa tak menyatakan perasaan oppa apalagi oppa bilang dia cinta pertamamu.” Ujar Sa Rang.

“ Gomawo Sa Rang atas sarannya. Dia….cantik eo?”

“ em… ya yeoja itu cantik walaupun dari semua yeoja cantik tetap cantik aku.” Ujar Sa Rang dengan kepercaya dirian yang terlalu tinggi. Aku hanya menghela nafasku panjang.

***

Author’s POV

Jun Hee memarkirkan mobilnya di halaman sebuah hotel mewah malam ini. Ya, dia akan menghadiri acara reuni SMUnya. Dia memakai dress selutut dengan lengan sabrina berwarna putih susu dengan heels sekitar 10 cm dengan warna senada.

“ Jun Hee!” Panggil Ji Eun melambaikan tangannya.

“ Dia datang.” Ujar Ji Eun menunjuk Minhyuk yang sedang berdiri bersama teman-temannya.

Jun Hee mengangguk kecil dan memindahkan perhatiannya ke hal lain, berusaha menghilangkan perhatiannya dari Minhyuk.

Jun Hee mempersiapkan gitar akustiknya. Ya, dia akan tampil malam ini membawakan sebuah lagu.

Illa illa illa never forget love.

Cheossarangeun apeun geol bomyeon

Cheossarangeun yeolbyeong imnida

Jeongsin eobsi arko namyeon o~ eoreuni dwenikkayo

Cheossarangeun adwenikkayo

Cheossarangeun miryeonimnida

Neomuna manhi saranghaeseo gatjil mothanikka..

Juniel – Illa Illa )

 

“ Annyeong! Penampilanmu tadi bagus.” Ujar seseorang menghampiri Jun Hee.

“ Kamsahamnida.” Ucap Jun Hee menoleh ke namja itu. Minhyuk. Raut Jun Hee berubah lagi.

“ Apa kabarmu?” Tanya Minhyuk.

“ Baik..neo?”

“ Nado..” Jawab Minhyuk.

“ Kau banyak berubah…suaramu makin bagus dan tambah cantik.” Lanjut Minhyuk.

“ Gomawo..” Ucap Jun Hee.

Cukup lama mereka terdiam, atmosfer yang begitu canggung. Jun Hee sibuk mengatur detak jantungnya yang semakin tak karuan. Mereka tak pernah berduaan seperti ini. Apalagi di dekat kolam renang hotel yang cukup sepi.

“ Hmm..Mianhae kemarin meninggalkanmu duluan, Jun Hee.” Ujar Minhyuk memulai percakapan lagi.

“ Ah? Gwenchanha. Sepertinya yeojachingumu pun sedang terburu-buru hehe.” Jawab Jun Hee.

Jun Hee menepuk keningnya! ‘ kenapa aku harus bilang yeojachingu? Bagaimana jika yeoja itu bukan yeojachingu minhyuk? Aaaa! Jun Hee babo!’

“ Yeojachingu? Maksudmu Sa Rang? Dia bukan yeojachinguku…dia sepupuku.” Ujar Minhyuk tertawa.

‘ Lihat kan Jun Hee babo! Aaaaa aku malu sekarang sangat sangat malu!

“ Mianhae, Hyuk-ah. Ku kira dia yeojachingumu hehehe.” Jawab Jun Hee.

“ Apa kau punya yeojachingu?” Tanya Jun Hee lagi memberanikan diri.

“ Eobseo. Aku tak punya. Neo?”

“ Nado hehehe.” Jawab Jun Hee.

“ Aku bersyukur kita bisa bertemu lagi.” Ujar Minhyuk. Jun Hee menatapnya dalam.

“ Apa kau senang bertemu denganku lagi?” Tanya Minhyuk.

‘ Yak! Minhyuk babo! Mengapa kau bertanya seperti itu?! Tentunya aku senang! Sangat senang!!!’ Ujar Jun Hee dalam hati.

“ Aaa! Senanglah! Kau kan temanku haha masa aku tak senang bertemu dengan temanku hehehehe.” Jawab Jun Hee. Grebb!

Minhyuk memeluk Jun Hee tiba-tiba membuat Jun Hee kaget. Sangat kaget.

“ Bogoshipeoyo…” Ucap Minhyuk. Jun Hee bingung harus berkata apa, ingin sekali dia menjawab bahwa dia juga sangat merindukan Minhyuk. Sangat sangat sangat merindukannya.

Jun Hee mulai membalas pelukan Minhyuk.

“ Nado bogoshipeo, Hyuk-ah.” Jawab Jun Hee.

“ Jun Hee…” Panggil Minhyuk dan mulai melepaskan pelukannya.

“ Ada yang ingin aku katakan, yang seharusnya ku katakan 8 tahun lalu.” Ujar Minhyuk. Jun Hee mulai mencerna kata-kata Minhyuk.

“ Naneun…jeongmal… saranghae, Jun Hee.” Ucap Minhyuk.

Ya, tekadnya malam ini untuk mengungkapkannya sudah bulat. Seperti kata Sa Rang, ia takut menyesal seumur hidup jika tak mengungkapkan perasaannya itu.

“ Aku menyukaimu dari awal bertemu. Aku menyukaimu dari dulu hingga sekarang. Aku mencintaimu, Jun Hee. Naneun neomu neomu neomu saranghaeyo.” Ujar Minhyuk.

Jun Hee tercekat, terharu dan tak tahu harus bagaimana. Ia diam, berusaha mencari kebohongan di mata Minhyuk tapi sayangnya tak ia temukan. Sepertinya Minhyuk tulus. Tulus mencintainya. Jun Hee memeluk Minhyuk kembali, meneteskan air mata. Ya, air mata karena terharu dan benar-benar tak percaya. Namja yang selama ini ia tunggu ternyata tak sia-sia, namja itu mencintainya pula.

“ Waeyo Jun Hee? Gwenchanhayo? Apa aku menyakitimu?” Tanya Minhyuk.

“ Aniyo, Minhyuk. Biarkan dulu seperti ini. Sebentar saja.” Pinta Jun Hee.

Jun Hee memeluk Minhyuk untuk benar-benar merasakan bahwa kejadian ini nyata. Bukan mimpi seperti biasanya. Mimpi yang menghiasi tidurnya ketika ia benar-benar merindukan Minhyuk. Ini nyata, ini benar-benar kenyataan.

“ Minhyuk-ah.” Panggil Jun Hee.

“ Hem?”

“ Nado saranghaeyo…” Jawab Jun Hee.

“ Jun Hee…apa kamu mau jadi yeojachinguku?” Tanya Minhyuk.

“ Hem..ne, aku mau.” Jawab Jun Hee tersenyum.

“ Apa kau akan kembali lagi ke Amerika?” Tanya Jun Hee.

“ Ani. Appa menyuruhku mengurus perusahaannya di Korea. Waeyo? Apa kau takut kehilanganku lagi chagi? ” Tanya Minhyuk.

“ Kehilanganmu? Ani! Aku hanya bertanya. Mwo?! Chagi?” Jawab Jun Hee.

“ Apa aku tak boleh memanggilmu dengan sebutan chagi? Kau itu yeojachinguku.” Ujar Minhyuk.

“ Neee kau boleh, Hyuk ah.” Ucap Jun Hee malu-malu.

“ Jun Heeeeee!!!! Kau disini rupanya! Aku mencarimu tahu!” Teriak Ji Eun.

“ Mianhae, Ji Eun hehehe.”

“ Kau sedang apa? Oh…Annyeong Minhyuk-ssi.” Tanya Ji Eun.

“ Annyeong Ji Eun.” Sapa Minhyuk.

“ Kau mau bicara sama Ji Eun? Yasudah aku pergi duluan. Aku pergi duluan chagi hehehe.” Pamit Minhyuk sambil menggoda Jun Hee.

“ Yak! Minhyuk!” Teriak Jun Hee yang malu karena ada Ji Eun.

“ Mian hehe mian. Aku pergi duluan ya Jun Hee dan Ji Eun. Annyeong!” Pamit Minhyuk lagi dan pergi untuk berkerumun dengan teman-temannya yang lain.

“ Chagi? Kalian?!!!!!” Tanya Ji Eun.

“ Hehehe gomawo Ji Eun karena selalu mendengarkan ceritaku. Seperti katamu, kini Minhyuk telah memberikan kepastian hubungan kami. Aku sekarang yeojachingunya! Dia mencintaiku juga hehehehe. Aku beruntung takdir membawa dia kembali dan membawa kepastian perasaan ini.” Ujar Jun Hee.

“ Syukurlah kalau begitu artinya kau tidak galau-galauan lagi kan?” Tanya Ji Eun.

“ Tapi….aaa chukkae ya Jun Hee!!!” Tanya Ji Eun memeluk Jun Hee.

 

**End**

Kyyaaaa! Selesai! Gimana ceritanya? Maaf kalo aneh hehehehhe ditunggu commentnya readers! 😀 *salam Minhyuk’s Anae* *bow*